LSP IAIN Madura Lakukan Benchmarking ke LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
- Diposting Oleh Admin Web LSP
- Selasa, 27 Agustus 2024
- Dilihat 222 Kali
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura melakukan kunjungan benchmarking ke LSP Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada hari Selasa, 27 Agustus 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 15 orang yang terdiri dari Pengelola LSP, Komite Skema, dan Asesor Kompetensi dari IAIN Madura.
Rombongan LSP IAIN Madura tiba di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tepat pukul 09.30 WIB. Kedatangan mereka langsung disambut hangat oleh Ketua LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jauhar Faradis, S.H.I., M.A., beserta jajaran pengelola lainnya. Suasana penuh keakraban terasa sejak awal pertemuan, mencerminkan semangat kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar institusi pendidikan tinggi Islam.
Dalam sambutannya, Mad Sa'i selaku Direktur LSP IAIN Madura menyampaikan tujuan utama dari kunjungan benchmarking ini. "Kami datang dengan dua tujuan utama," ujar Mad Sa'i. "Pertama, untuk mempererat tali silaturrahim antara LSP IAIN Madura dan LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kedua, kami ingin belajar dan menambah pengalaman, terutama berkaitan dengan pelaksanaan Uji Kompetensi."
Mad Sa'i juga menjelaskan bahwa LSP IAIN Madura baru saja menerima SK Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). "Dalam waktu dekat, kami harus melaksanakan Uji Kompetensi. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk belajar dari institusi yang telah berpengalaman seperti LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Jauhar Faradis selaku Ketua LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyambut baik tujuan kunjungan ini. "Kami sangat senang dapat berbagi pengalaman dengan rekan-rekan dari LSP IAIN Madura. Ini merupakan bentuk kerjasama antar institusi yang sangat positif dalam upaya meningkatkan kualitas sertifikasi profesi di lingkungan perguruan tinggi Islam," ujar Jauhar.
Selanjutnya, Jauhar Faradis bersama Ketua Komite Skema LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memberikan pemaparan komprehensif mengenai perjalanan LSP mereka sejak awal berdiri hingga saat ini. Mereka menceritakan berbagai tantangan yang dihadapi, strategi yang diterapkan, serta capaian yang telah diraih, termasuk pelaksanaan beberapa kali uji kompetensi yang telah sukses diselenggarakan.
"Kami telah melalui berbagai fase dalam pengembangan LSP ini," jelas Jauhar. "Mulai dari proses pendirian, penyusunan skema kompetensi, hingga pelaksanaan uji kompetensi. Tentu ada banyak pembelajaran yang kami dapatkan selama perjalanan ini, dan kami senang dapat membagikannya kepada rekan-rekan dari IAIN Madura."
Dalam sesi diskusi, kedua belah pihak terlibat dalam pertukaran ide yang dinamis. Tim dari LSP IAIN Madura mengajukan berbagai pertanyaan seputar teknis pelaksanaan uji kompetensi, manajemen asesor, hingga strategi pengembangan skema kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.
Salah satu topik yang menarik perhatian adalah tentang bagaimana LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memastikan kualitas dan objektivitas dalam proses uji kompetensi. Jauhar menjelaskan, "Kami memiliki sistem yang ketat dalam pemilihan dan pelatihan asesor. Selain itu, kami juga menerapkan mekanisme cross-check dan evaluasi berkala untuk menjaga integritas proses uji kompetensi."
Tim LSP IAIN Madura juga tertarik dengan strategi LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam mengembangkan skema kompetensi yang sesuai dengan perkembangan industri. "Kami secara rutin melakukan tracer study dan berkoordinasi dengan stakeholder dari berbagai sektor industri," jelas Ketua Komite Skema LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. "Hal ini membantu kami dalam menyusun skema kompetensi yang tidak hanya sesuai dengan standar nasional, tetapi juga relevan dengan kebutuhan pasar kerja."
Selama empat jam penuh, kedua institusi terlibat dalam diskusi yang mendalam dan produktif. Berbagai aspek teknis dan manajerial dalam pengelolaan LSP dibahas secara menyeluruh, mulai dari persiapan uji kompetensi, pelaksanaan asesmen, hingga tindak lanjut pasca-sertifikasi.
Mad Sa'i mengungkapkan apresiasinya atas keterbukaan dan keramahan tim LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. "Kami mendapatkan banyak sekali insight berharga dari kunjungan ini. Pengalaman dan tips praktis yang dibagikan akan sangat membantu kami dalam mempersiapkan pelaksanaan uji kompetensi di IAIN Madura," ujarnya.
Sebagai puncak dari kegiatan benchmarking ini, kedua institusi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang menjadi landasan kerjasama lebih lanjut di masa mendatang. MoU ini mencakup berbagai aspek kerjasama, termasuk pertukaran informasi, pengembangan skema kompetensi bersama, hingga kemungkinan pelaksanaan uji kompetensi kolaboratif.
"Penandatanganan MoU ini merupakan langkah strategis bagi kedua institusi," kata Jauhar Faradis. "Kami berharap kerjasama ini dapat memperkuat kapasitas LSP di lingkungan perguruan tinggi Islam, sehingga dapat berkontribusi lebih optimal dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia."
Sebelum mengakhiri kunjungan, LSP IAIN Madura memberikan cinderamata kepada LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan. Cinderamata tersebut diterima dengan penuh kehangatan oleh pihak tuan rumah.
Kegiatan benchmarking ini ditutup dengan foto bersama dan jamuan makan siang. Suasana penuh keakraban dan semangat kolaborasi terlihat jelas, menandakan bahwa tujuan silaturrahim telah tercapai dengan baik.
Mad Sa'i menyampaikan harapannya agar kerjasama ini dapat berlanjut dan berkembang di masa mendatang. "Kami berharap ini bukan hanya menjadi kunjungan satu arah, tetapi awal dari kolaborasi berkelanjutan. Kami juga mengundang rekan-rekan dari LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk berkunjung ke IAIN Madura di kesempatan mendatang," ujarnya.
Kunjungan benchmarking ini merupakan langkah positif dalam upaya peningkatan kualitas LSP di lingkungan perguruan tinggi Islam. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, diharapkan both LSP IAIN Madura dan LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kompetensi lulusan perguruan tinggi Islam di Indonesia.