Direktur LSP UIN Madura Hadiri Rapat Koordinasi III Forum LSP P1 PTKIN di UIN Raden Mas Said Surakarta
- Diposting Oleh Admin Web LSP
- Sabtu, 25 Oktober 2025
- Dilihat 79 Kali
Surakarta — Forum Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) III di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Jumat–Sabtu (24–25 Oktober 2025). Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi seluruh pengelola LSP di lingkungan PTKIN untuk memperkuat sinergi, konsolidasi, dan arah strategis pengembangan sistem sertifikasi profesi di perguruan tinggi Islam.
Rakor ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Prof. Dr. Amilin, S.E., S.H., M.Si., Ak., CA., QIA., BKP., CRMP., Ketua Forum LSP P1 PTKIN, serta para direktur dan ketua LSP dari berbagai kampus besar seperti UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, UIN Walisongo Semarang, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Kudus, UIN Cirebon, dan UIN Madura.
Hadir pula sejumlah perwakilan dari Calon LSP (CLSP) yang saat ini tengah berproses menuju lisensi BNSP, sehingga forum ini juga menjadi ruang belajar bersama untuk mempercepat proses legalisasi kelembagaan sertifikasi di lingkungan PTKIN.
Rakor sebagai Momentum Konsolidasi Nasional
Dalam sambutannya, Ketua Forum LSP P1 PTKIN menyampaikan bahwa pelaksanaan Rakor III ini merupakan tindak lanjut dari dua Rakor sebelumnya yang telah dilakukan secara online. Forum ini menjadi wadah koordinasi antarlembaga sertifikasi profesi di lingkungan PTKIN dalam rangka memastikan keberlanjutan kebijakan penguatan kompetensi lulusan berbasis standar nasional.
Berdasarkan data terakhir per 20 Oktober 2025, tercatat sebanyak 11 LSP P1 PTKIN telah resmi memperoleh lisensi dari BNSP, sementara 18 Calon LSP (CLSP) lainnya masih dalam tahapan proses verifikasi dan asesmen lisensi. Progres setiap CLSP berbeda-beda tergantung kesiapan administratif, sumber daya asesor, serta pemenuhan standar sistem manajemen mutu LSP sebagaimana yang diatur oleh BNSP.
Rakor ini menjadi wadah penting untuk mengevaluasi progres tersebut sekaligus memperkuat koordinasi antara LSP yang telah berlisensi dan CLSP yang masih berproses. Melalui forum ini, diharapkan setiap kampus dapat saling berbagi pengalaman dan praktik baik (best practice) dalam membangun tata kelola LSP yang profesional, akuntabel, dan berkelanjutan.
Arahan Komisioner BNSP: Perkuat Konsolidasi dan Profesionalisme
Dalam arahannya, Prof. Amilin menegaskan pentingnya konsolidasi dan soliditas dalam menjalankan fungsi LSP di lingkungan perguruan tinggi. Menurutnya, LSP P1 PTKIN memiliki posisi strategis dalam memastikan kualitas lulusan perguruan tinggi Islam agar diakui dunia kerja secara profesional.
“Tingkatkan konsolidasi dan soliditas pengurus Forum, serta koordinasi dengan pembina sektor. Fokus pada pengembangan organisasi dengan tetap mengelola LSP masing-masing secara profesional,” tegas Prof. Amilin di hadapan seluruh peserta Rakor.
Ia juga menekankan bahwa Forum LSP P1 PTKIN tidak boleh pasif. Bidang-bidang dan kelompok kerja (pokja) yang telah dibentuk harus terus diaktifkan agar organisasi forum menjadi semakin dinamis dan produktif.
“Aktifkan bidang-bidang dan pokja agar organisasi forum terus bergerak. Kita juga harus menuntaskan pengawalan proses CLSP yang sedang berlangsung hingga semua memperoleh lisensi dari BNSP,” tambahnya.
Prof. Amilin juga mengapresiasi semangat kolaboratif antar-LSP PTKIN yang semakin kuat. Menurutnya, langkah-langkah sinergis ini sejalan dengan semangat BNSP untuk memperluas jangkauan sertifikasi profesi di seluruh sektor pendidikan tinggi di Indonesia.
Agenda Strategis: Penguatan Tata Kelola dan Pengembangan Program
Selain mendengarkan arahan dari Komisioner BNSP, peserta Rakor III juga membahas sejumlah agenda strategis. Di antaranya adalah evaluasi pelaksanaan program kerja Forum LSP P1 PTKIN tahun berjalan, penyusunan rencana kerja tahun 2026, serta pembahasan model pengembangan tata kelola LSP yang sesuai dengan karakteristik PTKIN.
Beberapa poin penting yang mengemuka antara lain:
-
Penguatan sistem mutu dan manajemen LSP, termasuk penyusunan SOP, pengelolaan dokumen mutu, dan strategi peningkatan kinerja asesor.
-
Kolaborasi antar-LSP PTKIN dalam pengembangan skema sertifikasi baru yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, khususnya pada bidang keislaman, pendidikan, dan ekonomi syariah.
-
Pendampingan intensif terhadap CLSP oleh LSP yang telah berlisensi, sebagai bentuk sinergi dan percepatan proses lisensi.
-
Peningkatan kapasitas asesor dan manajer sertifikasi melalui pelatihan lanjutan, seminar, dan workshop nasional.
-
Integrasi sistem informasi LSP PTKIN, untuk mempermudah pelaporan dan koordinasi dengan Forum serta BNSP.
Melalui pembahasan tersebut, Forum LSP P1 PTKIN berkomitmen untuk menjadi motor penggerak dalam memperkuat ekosistem sertifikasi profesi di perguruan tinggi Islam.
Komitmen UIN Madura: Mendorong Profesionalisme dan Pengakuan Kompetensi
Salah satu peserta aktif dalam Rakor tersebut adalah Direktur LSP UIN Madura, Mad Sa’i, M.Pd.I., yang turut hadir dan memberikan pandangannya dalam sesi diskusi. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada panitia penyelenggara dan pengurus Forum atas terselenggaranya Rakor yang sangat produktif tersebut.
“Kami berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari penguatan ekosistem sertifikasi profesi di PTKIN. LSP bukan hanya lembaga administratif, tetapi instrumen strategis yang memastikan mahasiswa memiliki bukti kompetensi yang diakui secara nasional,” ujar Mad Sa’i.
Ia menambahkan bahwa melalui forum ini, kolaborasi antar-LSP semakin nyata. Ke depan, UIN Madura bertekad untuk terus memperluas skema sertifikasi sesuai kebutuhan industri dan masyarakat.
“Melalui forum ini, kami yakin PTKIN akan semakin menunjukkan keseriusannya dalam menyiapkan alumninya yang lebih kompeten, berdaya saing, dan siap memasuki dunia kerja profesional,” imbuhnya.
Partisipasi UIN Madura dalam forum ini juga menunjukkan komitmen kampus tersebut dalam mendukung visi nasional BNSP untuk mencetak SDM unggul melalui sertifikasi profesi yang kredibel dan bermutu tinggi.
Kolaborasi Lintas Kampus dan Semangat Bersama
Selama dua hari pelaksanaan Rakor, suasana kebersamaan dan kolaborasi terasa kuat di antara peserta. Berbagai LSP dari PTKIN besar di Indonesia saling berbagi pengalaman, baik dalam hal tata kelola, proses lisensi, hingga strategi pengembangan skema sertifikasi yang kontekstual dengan bidang keilmuan Islam.
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, misalnya, memaparkan inovasi sistem manajemen mutu berbasis digital yang mulai diterapkan dalam proses sertifikasi. Sementara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menampilkan praktik baik dalam pengelolaan asesor dan pengembangan jejaring industri mitra. Diskusi lintas kampus ini tidak hanya memperkuat kapasitas kelembagaan, tetapi juga membuka peluang terbentuknya konsorsium pengembangan skema sertifikasi bersama di masa mendatang.
Penegasan Komitmen Bersama dan Harapan ke Depan
Menutup kegiatan, Forum LSP P1 PTKIN merumuskan sejumlah rekomendasi penting hasil Rakor III, antara lain:
-
Memperkuat koordinasi dengan BNSP dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama dalam hal pembinaan dan fasilitasi LSP di PTKIN.
-
Mengoptimalkan peran bidang dan pokja Forum agar setiap program kerja berjalan efektif dan terukur.
-
Menyusun panduan standar pengelolaan LSP PTKIN yang adaptif terhadap dinamika kebijakan BNSP.
-
Mendorong percepatan proses lisensi bagi seluruh CLSP agar seluruh PTKIN memiliki LSP resmi sebelum akhir tahun 2026.
-
Menjalin kemitraan strategis dengan dunia industri, lembaga profesi, dan asosiasi keahlian sebagai mitra eksternal dalam pengembangan skema sertifikasi.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama antar-direktur LSP untuk terus menjaga sinergi, profesionalisme, dan kolaborasi lintas kampus.
Penutup
Rapat Koordinasi III Forum LSP P1 PTKIN di UIN Raden Mas Said Surakarta menjadi tonggak penting dalam perjalanan penguatan lembaga sertifikasi profesi di lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam. Dengan dukungan BNSP dan komitmen bersama seluruh LSP PTKIN, forum ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak peningkatan mutu lulusan dan daya saing nasional.
Kehadiran Direktur LSP UIN Madura, Mad Sa’i, M.Pd.I., bersama tokoh-tokoh utama LSP dari berbagai PTKIN, menandai semangat baru dalam memperkuat ekosistem sertifikasi profesi yang berintegritas, adaptif, dan berorientasi pada mutu. Dengan semangat kolaboratif yang terbangun dalam Rakor III ini, Forum LSP P1 PTKIN diyakini akan terus berkembang menjadi wadah strategis dalam membangun generasi lulusan PTKIN yang kompeten, profesional, dan diakui secara nasional maupun internasional.